UNIVKITA

Showing posts with label pertanian. Show all posts
Showing posts with label pertanian. Show all posts

Tuesday, August 14, 2018

Teknis Budidaya Kubis & Sawi Putih


SYARAT TUMBUH
Optimal pada ketinggian antara 50-1000 m dpl (tergantung varietas).
Sinar matahari penuh dengan lama penyinaran minimal 10 jam/ hari.
Suhu yang optimal antara suhu 21º-32º C.
Kelembaban udara yang ideal 60-70%.
Jenis tanah yang cocok untuk tanaman Kubis menghendaki tanah yang subur, gembur, kaya akan organik, tidak becek tergenang air dan pH optimum tanah yang ideal untuk tanaman Kubis adalah antara 6-6.5.
Pada lahan Open Field atau lahan terbuka curah hujan yang ideal adalah 1500-2000 mm per tahun.


PERSIAPAN
Pembuatan Larutan Kocoran (Cem-ceman)

Air bersih             200 ltr
Pupuk kandang fermentasi (Super Kompos "ZOOMASS")             30 kg
BIO FOSFAT+++                10 kg

Dicampur dan diinapkan minimal 24 jam agar terfermentasi, waktu lebih lama akan lebih baik hasilnya sampai maksimal 30 hari.


-14 Hst Pengolahan Lahan
Pengolahan tanah dianjurkan jangan terlalu basah cenderung kering. Sebaiknya tanah dibajak dan digaru bila menggunakan mekanisasi atau dicangkul dibalik dan diistirahatkan selama 1 minggu agar tanah mempunyai aerasi yang baik, dengan maksud agar bakteri dan jamur yang merugikan ditekan pertumbuhannya karena terkena sinar matahari langsung yang tadinya tidak bisa menembus lapisan yang ada di bawah permukaan tanah.
Buat bedengan menggunakan alat cultivator atau membuat bumbunan dengan cangkul, barisan bedengan yang akan ditanami setinggi 30-40 cm.
Berikan pupuk dasar saat pembuatan bedengan dan aduk rata pada seluruh ketinggian barisan bedengan.
Pupuk organik fermentasi (Super Kompos "ZOOMASS"): 7-15 ton/Ha/Tahun.
Hindari pemakaian pupuk kandang ayam mentah karena banyak penyakit, sehingga biaya pengendalian pada tanamannya menjadi tinggi.

Guano Soil          500 kg/Ha
Za           100 kg/Ha
Java Zet-K           300 kg/Ha

Tujuan dari pupuk organik, sumber mineral mikro diberikan sebelum olah lahan adalah agar bisa tercampur merata pada saat tanah diolah dan berfungsi menaikkan pH, KTK, memperbaiki daya dukung tanah, porositas dan daya cekam terhadap air.


0 Hst Penanaman Benih
Sistem tanam Double Row atau Tram Line dengan lebar bedengan 90 cm tinggi 30-40 cm dan lebar selokan 40-50 cm.
Kubis: jarak tanam antar barisan 60 cm dan dalam barisan 50 cm = populasi 25.000 tanaman/Ha.
Sawi Putih: jarak tanam antar barisan 50 cm dan dalam barisan 40 cm = populasi 30.000 tanaman/Ha.
Arah barisan utara-selatan.
BIO FOSFAT+++ dengan dosis 30 gr/tanaman, BIO FOSFAT+++ dimasukkan pada dasar pada lubang tanam sebagai pupuk dasar atau ganjal selain sebagai pupuk, dapat menahan serangan bakteri dan cendawan seperti akar gada (Plasmodiophora Brassicae) yang merugikan tanaman atau ditebarkan dan diaduk pada bedengan dalam baris yang akan ditanam dengan kedalaman kurang lebih 10-20 cm dari permukaan tanah bedengan.
Kedalaman lubang tanam bervariasi antara 7.5-10 cm.
Setelah pindah tanam, dikocor atau digembor dengan larutan cem-ceman.

3 Hst Spray pada daun dan pangkal batang bawah
NPK Folium         1 gr/ltr
Radix     2 ml/ltr
X-ZO      1 ml/ltr

Pengendalian HPT
Zephyr  1 gr/ltr

9 Hst Spray pada daun dan pangkal batang bawah
NPK Folium         1 gr/ltr
Radix     2 ml/ltr
Big Phospor        2 ml/ltr
Java Higros Calcium         1 gr/ltr

14 Hst Spray pada daun dan pangkal batang bawah
NPK Folium         1 gr/ltr
Java Green         1 gr/ltr
X-ZO      1 ml/ltr

Pengendalian HPT
Zephyr  1 gr/ltr
Insektisida          mengikuti dosis
Plasto+ (perekat)             0.25 ml/ltr

20 Hst Spray pada daun dan pangkal batang bawah
NPK Folium         2 gr/ltr
Radix     2 ml/ltr
Big Phospor        2 ml/ltr

Pengendalian HPT
Zephyr  1 gr/ltr
Insektisida          mengikuti dosis
Plasto+ (perekat)             0.25 ml/ltr

25 Hst Spray pada daun dan pangkal batang bawah
Big Phospor        2 ml/ltr
X-ZO      1 ml/ltr

30 Hst Spray pada daun dan pangkal batang bawah
NPK Folium         2 gr/ltr
Radix     2 ml/ltr
Java Higros Calcium         2 gr/ltr
Java Green         2 gr/ltr

Pengendalian HPT
Zephyr  1.5 gr/ltr
Insektisida          mengikuti dosis
Plasto+ (perekat)             0.25 ml/ltr

40 Hst Spray pada daun dan pangkal batang bawah
NPK Folium         3 gr/ltr
Radix     2 ml/ltr
Java Higros Calcium         2 gr/ltr
Java Green         2 gr/ltr
Big Phospor        2 ml/ltr
X-ZO      1 ml/ltr

Pengendalian HPT
Zephyr  1.5 gr/ltr
Insektisida          mengikuti dosis
Plasto+ (perekat)             0.25 ml/ltr

50 Hst Spray pada daun dan pangkal batang bawah
NPK Folium         3 gr/ltr
Radix     3 ml/ltr
Java Higros Calcium         2 gr/ltr
Java Green         2 gr/ltr
Big Phospor        2 ml/ltr
X-ZO      1 ml/ltr

Pengendalian HPT
Zephyr  1.5 gr/ltr
Insektisida          mengikuti dosis
Plasto+ (perekat)             0.25 ml/ltr

60 Hst Spray pada daun dan pangkal batang bawah
NPK Folium         3 gr/ltr
Radix     3 ml/ltr
Java Higros Calcium         2 gr/ltr
Java Green         2 gr/ltr

Pengendalian HPT
Zephyr  1.5 gr/ltr
Insektisida          mengikuti dosis
Plasto+ (perekat)             0.25 ml/ltr


Catatan:
1. Pengairan
Aturlah kelembaban tanah atau media tanam kurang lebih antara rata-rata 50-60% pada posisi stabil tidak boleh di bawah 40% atau di atas 70% dalam waktu yang lama.
Pemakaian Soil Tester: Moisture Meter dan Tensiometer akan lebih tepat untuk menentukan sistem waktu irigasi yang lebih akurat.


Monday, August 13, 2018

Teknis Budidaya Tanaman Tembakau




SYARAT TUMBUH
Tanaman Tembakau tumbuh optimal pada ketinggian antara 50-800 m dpl (tergantung varietasnya).
Tanaman Tembakau memerlukan sinar matahari penuh dengan lama penyinaran minimal 10 jam/hari.
Tanaman Tembakau memerlukan suhu yang optimal antara suhu 21º-32º C.
Kelembaban udara yang ideal bagi tanaman Tembakau 60-70%.
Jenis tanah yang cocok untuk tanaman Tembakau menghendaki tanah yang subur, gembur, kaya akan organik, tidak becek tergenang air dan pH optimum tanah yang ideal untuk tanaman Tembakau adalah antara 5.5-6.5.
Pada lahan Open Field atau lahan terbuka curah hujan yang ideal adalah 1500-2000 mm/tahun.


PERSIAPAN
Pembuatan Larutan Kocoran (Cem-ceman)
Air bersih             200 ltr
Kotoran kandang fermentasi (Super Kompos "ZOOMASS")          30 kg
BIO FOSFAT+++                10 kg

Dicampur dan diinapkan minimal 24 jam agar terfermentasi, waktu lebih lama akan lebih baik hasilnya sampai maksimal 30 hari.


-14 Hst PENGOLAHAN LAHAN
Pengolahan tanah dianjurkan jangan terlalu basah cenderung kering. Sebaiknya tanah dibajak dan digaru bila menggunakan mekanisasi atau dicangkul dibalik dan distirahatkan selama 1 minggu agar tanah mempunyai aerasi yang baik, dengan maksud agar bakteri dan jamur yang merugikan ditekan pertumbuhannya karena terkena sinar matahari langsung yang tadinya tidak bisa menembus lapisan yang ada di bawah permukaan tanah.
Buat bedengan menggunakan alat cultivator atau membuat bumbunan dengan cangkul, barisan bedengan yang akan ditanami setinggi 30-40 cm.

Berikan pupuk dasar saat pembuatan bedengan dan aduk rata pada seluruh ketinggian barisan bedengan.

Pupuk kandang fermentasi (Super Kompos "ZOOMASS")             7-15 ton/Ha/Tahun
Guano Soil          500 kg/Ha
Java Zet-K           300 kg/Ha
Tujuan dari pupuk organik dan sumber mineral mikro diberikan sebelum olah lahan adalah, agar bisa tercampur merata pada saat tanah diolah dan berfungsi menaikkan pH, KTK, memperbaiki daya dukung tanah, porositas dan daya cekam terhadap air.


0 Hst Penanaman Benih
Sistem tanam Double Row atau Tram Line dengan jarak tanam (90x70) x 50 cm = populasi 25.000 pohon/Ha.
Sistem tanam Konventional menggunakan jarak tanam 80x80 cm atau 75x75 cm = populasi 15.000-17.000 pohon/Ha.
Arah barisan Utara-Selatan.
BIO FOSFAT+++ dengan dosis 30 gr/tanaman, BIO FOSFAT+++ dimasukkan pada dasar pada lubang tanam sebagai pupuk dasar selain sebagai pupuk, dapat menahan serangan bakteri dan cendawan yang merugikan tanaman atau ditebarkan dan diaduk pada bedengan merata dengan kedalaman kurang lebih 10-20 cm dari permukaan tanah bedengan.
Kedalaman lubang tanam bervariasi antara 7.5-10 cm.
3 Hst dikocorkan pada pangkal batang bawah
Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman


6 Hst dikocorkan pada pangkal batang bawah
Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman


9 Hst dikocorkan pada pangkal batang bawah
Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman ditambahkan;

Java Green         0.5 gr/ltr
NPK Folium         0.5 gr/ltr

Spray pada daun dan pangkal batang bawah
Radix     2 ml/ltr
Big Phospor        2 ml/ltr
Plasto+ (perekat)             0.25 ml/ltr


12 Hst dikocorkan pada pangkal batang bawah
Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman


15 Hst dikocorkan pada pangkal batang bawah
Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman


18 Hst dikocorkan pada pangkal batang bawah
Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman ditambahkan;

Java Green         0.5 gr/ltr
NPK Folium         0.5 gr/ltr

20 Hst spray pada daun dan pangkal batang bawah
X-ZO      2 ml/ltr
Radix     2 ml/ltr
Big Phospor        2 ml/ltr
Plasto+ (perekat)             0.25 ml/ltr


21 Hst dikocorkan pada pangkal batang bawah
Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman


24 Hst dikocorkan pada pangkal batang bawah
Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman


27 Hst dikocorkan pada pangkal batang bawah
Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman ditambahkan;

Java Green         1 gr/ltr
NPK Folium         1 gr/ltr


28 Hst Perawatan
Bila timbul gejala serangan HPT (Hama Penyakit Tanaman) gunakan Pestisida yang tepat dan aman.


30 Hst dikocorkan pada pangkal batang bawah
Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman


Spray pada daun dan pangkal batang bawah
NPK Folium         2 gr/ltr
X-ZO      1 ml/ltr
Big Phospor        2 ml/ltr
Plasto+ (perekat)             0.25 ml/ltr


33 Hst dikocorkan pada pangkal batang bawah
Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman


37 Hst dikocorkan pada pangkal batang bawah
Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman


42 Hst Perawatan
Lakukan penyiangan gulma secara rutin dan lebih baik penggunaan Herbisida terbatas hanya bila diperlukan saja.

Bila timbul gejala serangan HPT (Hama Penyakit Tanaman) gunakan Pestisida yang tepat dan aman.


 Spray pada daun dan pangkal batang bawah
NPK Folium         2 gr/ltr
X-ZO      1 ml/ltr
Big Phospor        2 ml/ltr
Plasto+ (perekat)             0.25 ml/ltr


45 Hst dikocorkan pada pangkal batang bawah
Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman ditambahkan;

Java Green         1 gr/ltr
NPK Folium         2 gr/ltr


50 Hst dikocorkan pada pangkal batang bawah
Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman


55 Hst dikocorkan pada pangkal batang bawah
Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman


60 Hst dikocorkan pada pangkal batang bawah
Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman


Spray pada daun dan pangkal batang bawah
NPK Folium         2 gr/ltr
Big Phospor        2 ml/ltr
Plasto+ (perekat)             0.25 ml/ltr

65 Hst dikocorkan pada pangkal batang bawah
Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman ditambahkan;

Java Green         1 gr/ltr
NPK Folium         2 gr/ltr


Catatan:
1. Pengairan
Aturlah kelembaban tanah atau media tanam kurang lebih antara rata-rata 50-60% pada posisi stabil tidak boleh di bawah 40% atau di atas 70% dalam waktu yang lama.

Pemakaian Soil Tester: Moisture Meter dan Tensiometer akan lebih tepat untuk menentukan sistem waktu irigasi yang lebih akurat.



Teknis Budidaya Tomat



SYARAT TUMBUH
Pada umumnya Tomat dapat ditanam di dataran rendah 50 m dpl sampai dataran tinggi ± 1200 m dpl (tergantung tipe varietas determinated atau indeterminate).
Tanaman Tomat memerlukan sinar matahari penuh dengan lama penyinaran antara 12-14 jam/hari.
Tanaman Tomat memerlukan suhu yang optimal antara 20º-27º C.
Kelembaban udara yang ideal bagi tanaman Tomat 60-70%.
Jenis tanah yang cocok untuk budidaya Tomat, menghendaki tanah yang subur, gembur, kaya akan organik, tidak becek tergenang air.
pH optimum tanah yang ideal adalah antara 5.5-6.8, pada pH di bawah 5.5 atau di atas 6.8 hanya akan menghasilkan produksi yang rendah.
Pada lahan Open Field atau lahan terbuka curah hujan yang ideal adalah 750-1.250 mm/tahun.

PERSIAPAN
Pembuatan Larutan Kocoran (Cem-ceman)
Air bersih             200 ltr
Kotoran kandang fermentasi (Super Kompos "ZOOMASS")          30 kg
BIO FOSFAT+++                10 kg

Dicampur dan diinapkan minimal 24 jam agar terfermentasi, waktu lebih lama akan lebih baik hasilnya sampai maksimal 30 hari.


-20 Hst Media semai
Tanah (tanah di bawah pohon bambu paling baik)            60%
Guano Soil          30%
Pasir halus           5%
BIO FOSFAT+++                5%

Diaduk rata dan dimasukkan dalam polybag benih dilembabkan kemudian benih disemai.


Penyemaian
Radix     1 ml/ltr
Big Phospor        1 ml/ltr

Semprotkan di media tanam dalam polybag setelah disemai benih.


-14 Hst PENGOLAHAN LAHAN
Pengolahan tanah dianjurkan jangan terlalu basah cenderung kering. Sebaiknya tanah dibajak dan digaru bila menggunakan mekanisasi atau dicangkul dibalik dan diistirahatkan selama 1 minggu agar tanah mempunyai aerasi yang baik, dengan maksud agar bakteri dan jamur yang merugikan ditekan pertumbuhannya karena terkena sinar matahari langsung yang tadinya tidak bisa menembus lapisan yang ada di bawah permukaan tanah.
Buat bedengan menggunakan alat cultivator atau membuat bumbunan dengan cangkul, barisan bedengan yang akan ditanami setinggi 30-40 cm dan lebar 120 cm (min 100 cm).

Berikan pupuk dasar saat pembuatan bedengan dan aduk rata pada seluruh ketinggian barisan bedengan.

Pupuk kandang fermentasi (Super Kompos "ZOOMASS")             7-15 ton/Ha/Tahun
Guano Soil          500 kg/Ha
Java Zet-K           200 kg/Ha

Tujuan dari pupuk organik, sumber mineral mikro dan kapur pertanian diberikan sebelum olah lahan adalah agar bisa tercampur merata pada saat tanah diolah dan berfungsi menaikkan pH, KTK, memperbaiki daya dukung tanah, porositas dan daya cekam terhadap air.

Barisan bedengan disiram atau dilembabkan dengan air bersih + Radix 2 ml/ltr + Nematisida dan tutup dengan mulsa hitam perak.
0 Hst Penanaman Benih
Jarak antar bedengan 120-60-120-60 cm dst.
Jarak antar barisan tanaman dalam bedengan 75 cm.
Jarak dalam barisan 50-60 cm (1 bibit/lubang).
Arah barisan bedengan Utara-Selatan.
Populasi 18.000-20.000 tanaman.
BIO FOSFAT+++ 30 gr/tanaman, BIO FOSFAT+++ dimasukkan pada dasar pada lubang tanam sebagai pupuk ganjal atau dasar dan nilai tambahnya dapat menahan serangan bakteri dan cendawan yang merugikan tanaman.
Kedalaman lubang tanam bervariasi antara 7.5-10 cm.
5 Hst Dikocorkan pada pangkal batang bawah
Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman


10 Hst Dikocorkan pada pangkal batang bawah
Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman ditambahkan;

Java Green         0.25 gr/ltr
NPK Folium         0.25 gr/ltr
Radix     2 ml/ltr
Big Phospor        1 ml/ltr


15 Hst Dikocorkan pada pangkal batang bawah
Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman


20 Hst Dikocorkan pada pangkal batang bawah
Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman


Spray pada daun dan pangkal batang bawah
Java Green         0.5 gr/ltr
NPK Folium         1 gr/ltr
X-ZO      2 ml/ltr
Java Higros Calcium         2 gr/ltr
Radix     2 ml/ltr
Big Phospor        2 ml/ltr
Plasto+ (perekat)             0.25 ml/ltr

25 Hst Dikocorkan pada pangkal batang bawah
Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman ditambahkan;

Java Green         0.5 gr/ltr
NPK Folium         0.5 gr/ltr


28 Hst Perawatan
Bila timbul gejala serangan HPT (Hama Penyakit Tanaman) gunakan Pestisida yang tepat dan aman.


30 Hst Dikocorkan pada pangkal batang bawah
Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman


Spray pada daun dan pangkal batang bawah
NPK Folium         2 gr/ltr
X-ZO      1 ml/ltr
Java Higros Calcium         2 gr/ltr
Big Phospor        2 ml/ltr
Plasto+ (perekat)             0.25 ml/ltr


37 Hst Dikocorkan pada pangkal batang bawah
Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman


42 Hst Perawatan
Lakukan penyiangan gulma secara rutin dan lebih baik penggunaan Herbisida terbatas hanya bila diperlukan saja.

Bila timbul gejala serangan HPT (Hama Penyakit Tanaman) gunakan Pestisida yang tepat dan aman.


45 Hst Dikocorkan pada pangkal batang bawah
Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman ditambahkan;

Java Green         0.5 gr/ltr
NPK Folium         1 gr/ltr

Spray pada daun dan pangkal batang bawah
X-ZO      2 ml/ltr
Java Higros Calcium         2 gr/ltr
Big Phospor        3 ml/ltr
Plasto+ (perekat)             0.25 ml/ltr


50 Hst Dikocorkan pada pangkal batang bawah
Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman


55 Hst Dikocorkan pada pangkal batang bawah
Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman


Spray pada daun dan pangkal batang bawah
Java Green         2 gr/ltr
NPK Folium         2 gr/ltr
X-ZO      2 ml/ltr
Java Higros Calcium         3 gr/ltr
Big Phospor        2 ml/ltr
Plasto+ (perekat)             0.25 ml/ltr

60 Hst Dikocorkan pada pangkal batang bawah
Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman


65 Hst Dikocorkan pada pangkal batang bawah
Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman ditambahkan;

Java Green         0.5 gr/ltr
NPK Folium         1 gr/ltr

70 Hst Dikocorkan pada pangkal batang bawah
Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman


Spray pada daun dan pangkal batang bawah
X-ZO      2 ml/ltr
Java Higros Calcium         3 gr/ltr
Big Phospor        2 ml/ltr
Plasto+ (perekat)             0.25 ml/ltr


75 Hst Dikocorkan pada pangkal batang bawah
Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman ditambahkan;

Java Green         0.5 gr/ltr
NPK Folium         1.5 gr/ltr


80 Hst Dikocorkan pada pangkal batang bawah
Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman


85 Hst Dikocorkan pada pangkal batang bawah
Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman


Spray pada daun dan pangkal batang bawah
Java Green         1 gr/ltr
Java Higros Calcium         3 gr/ltr
NPK Folium         2 gr/ltr
Big Phospor        2 ml/ltr
Plasto+ (perekat)             0.25 ml/ltr


90 Hst Dikocorkan pada pangkal batang bawah
Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman


95 Hst Dikocorkan pada pangkal batang bawah
Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman ditambahkan;

Java Green         0.5 gr/ltr
NPK Folium         1.5 gr/ltr


98 Hst Spray pada daun dan pangkal batang bawah
Java Green         1 gr/ltr
X-ZO      2 ml/ltr
Java Higros Calcium         3 gr/ltr
Big Phospor        3 ml/ltr
Plasto+ (perekat)             0.25 ml/ltr


100 Hst Dikocorkan pada pangkal batang bawah
Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman


105 Hst Dikocorkan pada pangkal batang bawah
Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman ditambahkan;

Java Green         0.5 gr/ltr
NPK Folium         2 gr/ltr


110 Hst Dikocorkan pada pangkal batang bawah
Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman


Spray pada daun dan pangkal batang bawah
Java Higros Calcium         3 gr/ltr
Big Phospor        2 ml/ltr
Plasto+ (perekat)             0.25 ml/ltr


115 Hst Dikocorkan pada pangkal batang bawah
Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman


Spray pada daun dan pangkal batang bawah
Java Green         1 gr/ltr
NPK Folium         2 gr/ltr
X-ZO      2 ml/ltr


120 Hst Dikocorkan pada pangkal batang bawah
Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman


Spray pada daun dan pangkal batang bawah
Java Higros Calcium         3 gr/ltr
Big Phospor        2 ml/ltr
Plasto+ (perekat)             0.25 ml/ltr


125 Hst Dikocorkan pada pangkal batang bawah
Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman


Spray pada daun dan pangkal batang bawah
Java Green         1 gr/ltr
NPK Folium         2 gr/ltr
X-ZO      2 ml/ltr


130 Hst Dikocorkan pada pangkal batang bawah
Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman


Spray pada daun dan pangkal batang bawah
Java Higros Calcium         3 gr/ltr
Big Phospor        2 ml/ltr
Plasto+ (perekat)             0.25 ml/ltr


135 Hst Dikocorkan pada pangkal batang bawah
Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman ditambahkan;

Java Green         0.5 gr/ltr
NPK Folium         2 gr/ltr


140 Hst Dikocorkan pada pangkal batang bawah
Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman


Spray pada daun dan pangkal batang bawah
X-ZO      2 ml/ltr
Java Higros Calcium         3 gr/ltr
Big Phospor        2 ml/ltr
Plasto+ (perekat)             0.25 ml/ltr


145 Hst Dikocorkan pada pangkal batang bawah
Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman


150 Hst Dikocorkan pada pangkal batang bawah
Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman ditambahkan;

Java Green         0.5 gr/ltr
NPK Folium         2 gr/ltr

Spray pada daun dan pangkal batang bawah
X-ZO      2 ml/ltr
Java Higros Calcium         3 gr/ltr
Big Phospor        3 ml/ltr
Plasto+ (perekat)             0.25 ml/ltr


155 Hst Dikocorkan pada pangkal batang bawah
Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman


160 Hst Spray pada daun dan pangkal batang bawah
Java Green         1 gr/ltr
NPK Folium         2 gr/ltr
X-ZO      2 ml/ltr
Java Higros Calcium         3 gr/ltr
Big Phospor        2 ml/ltr
Plasto+ (perekat)             0.25 ml/ltr
Diulangi hari seterusnya dengan durasi seperti, 150-155-160-165 Hst, sampai masa berbuah habis.

Catatan:
1. Pengairan
Aturlah kelembaban tanah atau media tanam kurang lebih antara rata-rata 50-60% pada posisi stabil tidak boleh di bawah 40% atau di atas 70% dalam waktu yang lama.

Pemakaian Soil Tester: Moisture Meter dan Tensiometer akan lebih tepat untuk menentukan sistem waktu irigasi yang lebih akurat.

TRIK LANJUTAN (Ikuti Workshop atau FM Javamas)
Bobot buah lebih berat dengan ukuran buah yang normal.
Buah tahan kirim agar mengurangi susut rendemen karena busuk saat pengiriman.
Memperpendek Internode atau ruas agar tanaman tidak terlalu tinggi tetapi buah lebat.

Sunday, August 12, 2018

Teknis Budidaya Tanaman Tembakau




SYARAT TUMBUH
Tanaman Tembakau tumbuh optimal pada ketinggian antara 50-800 m dpl (tergantung varietasnya).
Tanaman Tembakau memerlukan sinar matahari penuh dengan lama penyinaran minimal 10 jam/hari.
Tanaman Tembakau memerlukan suhu yang optimal antara suhu 21º-32º C.
Kelembaban udara yang ideal bagi tanaman Tembakau 60-70%.
Jenis tanah yang cocok untuk tanaman Tembakau menghendaki tanah yang subur, gembur, kaya akan organik, tidak becek tergenang air dan pH optimum tanah yang ideal untuk tanaman Tembakau adalah antara 5.5-6.5.
Pada lahan Open Field atau lahan terbuka curah hujan yang ideal adalah 1500-2000 mm/tahun.


PERSIAPAN
Pembuatan Larutan Kocoran (Cem-ceman)
Air bersih             200 ltr
Kotoran kandang fermentasi (Super Kompos "ZOOMASS")          30 kg
BIO FOSFAT+++                10 kg

Dicampur dan diinapkan minimal 24 jam agar terfermentasi, waktu lebih lama akan lebih baik hasilnya sampai maksimal 30 hari.


-14 Hst PENGOLAHAN LAHAN
Pengolahan tanah dianjurkan jangan terlalu basah cenderung kering. Sebaiknya tanah dibajak dan digaru bila menggunakan mekanisasi atau dicangkul dibalik dan distirahatkan selama 1 minggu agar tanah mempunyai aerasi yang baik, dengan maksud agar bakteri dan jamur yang merugikan ditekan pertumbuhannya karena terkena sinar matahari langsung yang tadinya tidak bisa menembus lapisan yang ada di bawah permukaan tanah.
Buat bedengan menggunakan alat cultivator atau membuat bumbunan dengan cangkul, barisan bedengan yang akan ditanami setinggi 30-40 cm.

Berikan pupuk dasar saat pembuatan bedengan dan aduk rata pada seluruh ketinggian barisan bedengan.

Pupuk kandang fermentasi (Super Kompos "ZOOMASS")             7-15 ton/Ha/Tahun
Guano Soil          500 kg/Ha
Java Zet-K           300 kg/Ha
Tujuan dari pupuk organik dan sumber mineral mikro diberikan sebelum olah lahan adalah, agar bisa tercampur merata pada saat tanah diolah dan berfungsi menaikkan pH, KTK, memperbaiki daya dukung tanah, porositas dan daya cekam terhadap air.


0 Hst Penanaman Benih
Sistem tanam Double Row atau Tram Line dengan jarak tanam (90x70) x 50 cm = populasi 25.000 pohon/Ha.
Sistem tanam Konventional menggunakan jarak tanam 80x80 cm atau 75x75 cm = populasi 15.000-17.000 pohon/Ha.
Arah barisan Utara-Selatan.
BIO FOSFAT+++ dengan dosis 30 gr/tanaman, BIO FOSFAT+++ dimasukkan pada dasar pada lubang tanam sebagai pupuk dasar selain sebagai pupuk, dapat menahan serangan bakteri dan cendawan yang merugikan tanaman atau ditebarkan dan diaduk pada bedengan merata dengan kedalaman kurang lebih 10-20 cm dari permukaan tanah bedengan.
Kedalaman lubang tanam bervariasi antara 7.5-10 cm.
3 Hst dikocorkan pada pangkal batang bawah
Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman


6 Hst dikocorkan pada pangkal batang bawah
Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman


9 Hst dikocorkan pada pangkal batang bawah
Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman ditambahkan;

Java Green         0.5 gr/ltr
NPK Folium         0.5 gr/ltr

Spray pada daun dan pangkal batang bawah
Radix     2 ml/ltr
Big Phospor        2 ml/ltr
Plasto+ (perekat)             0.25 ml/ltr


12 Hst dikocorkan pada pangkal batang bawah
Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman


15 Hst dikocorkan pada pangkal batang bawah
Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman


18 Hst dikocorkan pada pangkal batang bawah
Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman ditambahkan;

Java Green         0.5 gr/ltr
NPK Folium         0.5 gr/ltr

20 Hst spray pada daun dan pangkal batang bawah
X-ZO      2 ml/ltr
Radix     2 ml/ltr
Big Phospor        2 ml/ltr
Plasto+ (perekat)             0.25 ml/ltr


21 Hst dikocorkan pada pangkal batang bawah
Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman


24 Hst dikocorkan pada pangkal batang bawah
Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman


27 Hst dikocorkan pada pangkal batang bawah
Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman ditambahkan;

Java Green         1 gr/ltr
NPK Folium         1 gr/ltr


28 Hst Perawatan
Bila timbul gejala serangan HPT (Hama Penyakit Tanaman) gunakan Pestisida yang tepat dan aman.


30 Hst dikocorkan pada pangkal batang bawah
Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman


Spray pada daun dan pangkal batang bawah
NPK Folium         2 gr/ltr
X-ZO      1 ml/ltr
Big Phospor        2 ml/ltr
Plasto+ (perekat)             0.25 ml/ltr


33 Hst dikocorkan pada pangkal batang bawah
Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman


37 Hst dikocorkan pada pangkal batang bawah
Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman


42 Hst Perawatan
Lakukan penyiangan gulma secara rutin dan lebih baik penggunaan Herbisida terbatas hanya bila diperlukan saja.

Bila timbul gejala serangan HPT (Hama Penyakit Tanaman) gunakan Pestisida yang tepat dan aman.


 Spray pada daun dan pangkal batang bawah
NPK Folium         2 gr/ltr
X-ZO      1 ml/ltr
Big Phospor        2 ml/ltr
Plasto+ (perekat)             0.25 ml/ltr


45 Hst dikocorkan pada pangkal batang bawah
Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman ditambahkan;

Java Green         1 gr/ltr
NPK Folium         2 gr/ltr


50 Hst dikocorkan pada pangkal batang bawah
Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman


55 Hst dikocorkan pada pangkal batang bawah
Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman


60 Hst dikocorkan pada pangkal batang bawah
Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman


Spray pada daun dan pangkal batang bawah
NPK Folium         2 gr/ltr
Big Phospor        2 ml/ltr
Plasto+ (perekat)             0.25 ml/ltr

65 Hst dikocorkan pada pangkal batang bawah
Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman ditambahkan;

Java Green         1 gr/ltr
NPK Folium         2 gr/ltr


Catatan:
1. Pengairan
Aturlah kelembaban tanah atau media tanam kurang lebih antara rata-rata 50-60% pada posisi stabil tidak boleh di bawah 40% atau di atas 70% dalam waktu yang lama.

Pemakaian Soil Tester: Moisture Meter dan Tensiometer akan lebih tepat untuk menentukan sistem waktu irigasi yang lebih akurat.



Teknis Budidaya Tanaman Singkong atau Ubi Kayu



SYARAT TUMBUH

Tanaman Singkong (Manihot Utilissima) tumbuh optimal pada ketinggian antara 10-400 m dpl, tapi dapat tumbuh baik sampai di atas 800 m dpl (tergantung varietas), dan lokasi budidaya terbaik pada 20° lintang utara dan 20° lintang selatan meskipun dapat beradaptasi dengan baik pada 30° lintang utara dan 30° lintang selatan.

Tanaman Singkong memerlukan sinar matahari penuh dengan lama penyinaran 10 jam/hari dan optimal 12 jam/hari.

Tanaman Singkong memerlukan suhu yang optimal antara suhu 24º-300º C.

Kelembaban udara yang ideal bagi tanaman Singkong 60-65%.

Jenis tanah yang cocok untuk tanaman Singkong menghendaki tanah yang subur, gembur, kaya akan organik, tidak becek tergenang air.

pH tanah yang ideal untuk tanaman Singkong adalah antara 6-6.5, tapi dapat tumbuh dengan baik hingga pH 8.

Pada lahan Open Field atau lahan terbuka curah hujan yang ideal adalah 1500-2000 mm/tahun dan tanaman Singkong tahan terhadap kekeringan.


PERSIAPAN
Bibit
Pemilihan bibit yang baik minimal umur tanaman 7 bulan dan maksimal 14 bulan.
Bibit yang baik adalah bagian batang tengah, di atas 20 cm dari pangkal batang bawah dan di bawah 50 cm dari pucuk atas.
Teknik Pemotongan bibit
Teknik Konventional potong 15-20 cm dengan pisau atau alat pemotong yang tajam dengan sudut miring atau datar.
Teknik Mukibat, menyambung atau stek okulasi 2 jenis varietas, sisi bagian bawah yang ditanam jenis singkong biasa dan bagian yang atas jenis Singkong Karet atau Racun (bhs.jawa Singkong Gendruwo atau singkong yang bentuknya besar atau raksasa, tingginya bisa mencapai 10 m) hasil panennya tinggi tapi umur panennya agak panjang.
Teknik Semi Full Power, potong 20 cm datar, dengan gergaji kayu tetapi tidak boleh melukai batang utama agar titik tumbuhnya akar dan Tuber Root (akar umbi) lebih banyak.
Teknik Full Power (Pile Up System by Javamas), potong 25 cm dengan gergaji kayu dan kerat melingkar diameter batang bibit dengan jarak 5 cm dari bagian bawah yang akan ditanam atau dibenamkan, dengan kedalaman kerat sampai lapisan kambium (bagian licin di bawah kulit luar batang) hilang.
Perlakuan bibit
Rendam selama min 1 jam dan maksimal 3 jam sebelum ditanam, bagian ujung tumbuh atau bagian yang ditanam dan bagian keratan (teknik Full Power) dengan :
Radix     10 ml/ltr
NPK Folium         1 gr/ltr
Zephyr  1 gr/ltr

-14 Hst PENGOLAHAN LAHAN
Pengolahan tanah dianjurkan jangan terlalu basah, cenderung kering.
Sebaiknya tanah dibajak dan digaru sedalam 40 cm dapat menggunakan mekanis atau manual, dibalik dan diistirahatkan selama 1 minggu agar tanah mempunyai aerasi yang baik, dengan maksud agar bakteri dan jamur yang merugikan ditekan pertumbuhannya karena terkena sinar matahari langsung yang tadinya tidak bisa menembus lapisan yang ada di bawah permukaan tanah.

Berikan pupuk dasar saat pembuatan bedengan atau sepanjang rencana barisan yang akan ditanam dan aduk rata dengan tanah pupuk dasar tersebut;

Pupuk kandang fermentasi (Super Kompos "ZOOMASS")             7-15 ton/Ha/Tahun
Guano Soil (bila jenis tanahnya liat dan lengket)                500 kg/Ha
ZA (bila kandungan organik tanahnya rendah <5%)          200 kg/Ha

(Bila tanah sudah kaya kandungan organik tidak perlu ZA lagi)

Java Zet-K           300 kg/Ha
BIO FOSFAT+++                250 kg/Ha

Tujuan dari pupuk organik dan mineral mikro diberikan sebelum olah lahan adalah, agar bisa tercampur merata pada saat tanah diolah dan berfungsi menaikkan pH, KTK, memperbaiki daya dukung tanah, porositas serta daya cekam terhadap air.


0 Hst Penanaman Benih
Sistem Full Power tanam Double Row atau Tram Line dengan jarak tanam 80 cm dalam barisan dan jarak barisan Double Row 80 cm, jarak antar Double Row 165 cm = populasi +000-14.000 pohon/Ha.
Sistem tanam Konventional menggunakan jarak tanam 100x100 cm atau 80x80 cm = populasi +000 s/d + 15.000 pohon/Ha.
Arah barisan Utara-Selatan.
Sistem tanam yang terbaik dengan membuat bedengan barisan atau bedengan melingkar tiap tanaman dengan tinggi 40 cm.

 Spray pada pangkal batang bawah
(Setelah selesai menanam bibit)

NPK Folium         2 gr/ltr
Radix     1 ml/ltr
Zephyr  1 gr/ltr


15 Hst spray pada daun dan pangkal batang bawah
NPK Folium         3 gr/ltr
Radix     1 ml/ltr
Zephyr  1 gr/ltr
X-ZO      2 ml/ltr
Plasto+ (perekat)             0.25 ml/ltr


30 Hst spray pada daun dan pangkal batang bawah
NPK Folium         3 gr/ltr
Radix     1 ml/ltr
Zephyr  1 gr/ltr
X-ZO      2 ml/ltr
Plasto+ (perekat)             0.25 ml/ltr

Perawatan dengan mewiwil atau merempesi tunas yang tidak efektive, dan menyisakan 2 tunas yang baik.

45 Hst spray pada daun dan pangkal batang bawah
NPK Folium         3 gr/ltr
Radix     2 ml/ltr
Zephyr  1 gr/ltr
X-ZO      2 ml/ltr
Plasto+ (perekat)             0.25 ml/ltr

60 Hst spray pada daun dan pangkal batang bawah
NPK Folium         3 gr/ltr
Radix     1 ml/ltr
X-ZO      2 ml/ltr
Plasto+ (perekat)             0.25 ml/ltr
Mengendalikan gulma di sekitar tanaman.

Bila tidak menggunakan sistem bedengan, lakukan pembumbunan pada batang bawah tanaman.

90 Hst spray pada daun dan pangkal batang bawah
NPK Folium         3 gr/ltr
Big Phospor        2 ml/ltr
Java Green         2 gr/ltr
Radix     1 ml/ltr
Zephyr  1 gr/ltr
X-ZO      2 ml/ltr
Plasto+ (perekat)             0.25 ml/ltr

120 Hst spray pada daun dan pangkal batang bawah
NPK Folium         3 gr/ltr
Big Phospor        2 ml/ltr
Java Green         2 gr/ltr
Radix     1 ml/ltr
Zephyr  1 gr/ltr
X-ZO      2 ml/ltr
Plasto+ (perekat)             0.25 ml/ltr

Mengendalikan gulma di sekitar tanaman.


150 Hst spray pada daun dan pangkal batang bawah
NPK Folium         3 gr/ltr
Big Phospor        2 ml/ltr
Java Green         3 gr/ltr
Zolagen                2 ml/ltr
Zephyr  1 gr/ltr
X-ZO      2 ml/ltr
Plasto+ (perekat)             0.25 ml/ltr

180 Hst spray pada daun dan pangkal batang bawah
NPK Folium         3 gr/ltr
Big Phospor        2 ml/ltr
Java Green         3 gr/ltr
Zolagen                2 ml/ltr
Zephyr  1 gr/ltr
X-ZO      2 ml/ltr
Plasto+ (perekat)             0.25 ml/ltr

210 Hst spray pada daun dan pangkal batang bawah
NPK Folium         3 gr/ltr
Big Phospor        2 ml/ltr
Java Green         3 gr/ltr
Zolagen                2 ml/ltr
Zephyr  1 gr/ltr
X-ZO      2 ml/ltr
Plasto+ (perekat)             0.25 ml/ltr

Mengendalikan gulma di sekitar tanaman.


PANEN
Umur tanaman Singkong bervariasi antara umur 8-11 bulan, tergantung varietasny

Saturday, August 11, 2018

Teknis Budidaya Nilam


BOTANI & FISIOLOGI UMUM
Tanaman Nilam adalah tanaman daerah tropis dan merupakan tanaman semak dengan tinggi 0.3-1.3 m.
Nilam mempunyai akar serabut, berbatang lunak, berbuku-buku, mengembung, dan mengeluarkan air, batangnya berwarna hijau kecoklatan.
Beberapa jenis Nilam:
Pogostemon Cablin, Benth, berasal dari Philipina, daunnya berbentuk membulat berbentuk jantung bagian bawah daun terdapat bulu-bulu rambut sehingga warna terlihat pucat, jarang keluar bunga, mempunyai kadar minyak 2.5-5% dan komposisi minyaknya bagus.
Pogostemon Heyneanus, Benth, berasal dari pulau jawa tumbuh liar di hutan-hutan pulau jawa, bentuk ujung daunnya lebih meruncing, tipis dan mudah berbunga, mempunyai kadar minyak rendah sekitar 0.5-1.5% dan komposisi minyaknya kurang bagus.
Pogestemon Hortensis, Backer, asalnya tidak diketahui pasti bentuk daunnya berujung runcing, tipis dan tidak berbunga, mempunyai kadar minyak rendah 0.5-1.5% dan kompisisi minyak kurang bagus.
Manfaat minyak nilam merupakan bahan baku penting untuk industri pewangi dan kosmetika, karena mempunyai sifat tidak mudah tercuci, tidak mudah menguap, larut alcohol dan dapat dicampur dengan minyak atsiri lainnya. Karena sifat ini minyak nilam dipakai sebagai fiksas atau unsur pengikat untuk industri pewangi.


SYARAT TUMBUH
Optimal pada ketinggian antara 100-400 m.
Sinar matahari 75-100% bila terkena sinar matahari langsung daun kekuningan dan daun menebal tapi berkadar minyak tinggi, bila di bawah naungan, tanaman Nilam akan tumbuh subur berwana hijau daun tipis tapi kadar minyaknya lebih sedikit dari pada yang terpapar sinar matahari langsung.
Suhu yang optimal antara suhu 18º-27º C.
Kelembaban udara yang ideal 60-70%.
Curah hujan ideal 2300-3000 mm/tahun.
pH optimal 6-7, bila tanah ber-pH 5.5 maka tanaman Nilam akan tumbuh kerdil, sebaliknya bila ber-pH 8 daun akan kecil dan kurus.

PERSIAPAN BIBIT
Memperbanyak tanaman Nilam lebih ekonomis dan efektive dengan cara vegetative.
VEGETATIVE
Memperbanyak tanaman Nilam dengan metode stek (vegetative) harus diperhatikan sebagai berikut;
Tanaman indukan harus sehat dan steril dari hama dan penyakit.
Tanaman indukan telah berumur 6-12 bulan.
Pilih cabang-cabang yang masih muda, sudah berkayu dan mempunyai ruas yang pendek.
Pergunakan pisau yang tajam dan steril.
Pemotongan bakal bibit pada pagi hari.
Dipotong meruncing di antara buku-buku batang.
Panjang stek bibit ± 25-30 cm yang telah mempunyai 3-4 mata tunas.
Kebutuhan jumlah stek untuk 1 Ha, 50.000 bibit stek atau sekitar 1.5-2 ton.
Menanam bibit langsung di lahan memang lebih cepat namun tingkat kematiannya lebih tinggi dibandingkan di persemaian.
Membuat lahan persemaian;

Membuat media tanam, tanah subur : pasir : Guano Soil dengan perbandingan 2:1:1
Lebar bedengan 100 cm x panjang sesuai kebutuhan dan tebal media tanam 25 cm.
Tancapkan bibit dengan miring 45° dengan jarak 10x10 cm.
Agar lebih cepat pertumbuhannya dikocor dengan Nutrisi dan ZPT;
NPK Folium 1 gr/ltr.
Radix 2 ml/ltr.
2 minggu akan tumbuh tunas baru dan 4 minggu siap dipindah tanam di lahan.
Buat atap dengan bahan yang tidak menimbulkan panas, agar persemaian terhindar dari paparan sinar matahari langsung dan air hujan.
Membuat polybag persemaian;

Membuat media tanam, tanah subur : pasir : Guano Soil dengan perbandingan 2:1:1.
Polybag berukuran 10x15 cm dan isi sampai 2 cm dari sisi atas polybag.
Tancapkan bibit dengan miring 45°.
Agar lebih cepat pertumbuhannya dikocor dengan Nutrisi dan ZPT;
NPK Folium 1 gr/ltr.
Radix 2 ml/ltr.
2 minggu akan tumbuh tunas baru dan 4 minggu siap dipindah tanam di lahan.
Buat atap dengan bahan yang tidak menimbulkan panas, agar persemaian terhindar dari paparan sinar matahari langsung dan air hujan.

Pemindahan bibit
Sebelum dipindah ke lahan, bibit diaklimatisasi dengan melakukan penjarangan atap secara bertahap dari yang tadinya teduh menjadi terbuka penuh seperti kondisi lahan yang akan ditanami.
Untuk mendapatkan bibit yang seragam lakukan seleksi, bibit harus normal, sehat dan disterilkan terlebih dahulu dengan dispray fungisida (Zhepyr 2 gr/ltr + X-ZO 1 ml/ltr) agar tidak terserang penyakit.

PERSIAPAN
Pembuatan Larutan Kocoran (Cem-ceman)
Air bersih             200 ltr
Kotoran kambing fermentasi      30 kg
Fosfat Alam +++BIO        10 kg

Dicampur dan diinapkan minimal 24 jam agar terfermentasi, waktu lebih lama akan lebih baik hasilnya sampai maksimal 30 hari.


-30 Hst Pengolahan Lahan
Pengolahan tanah dianjurkan jangan terlalu basah cenderung kering. Sebaiknya tanah dibajak dan digaru bila menggunakan mekanisasi atau dicangkul dibalik dan diistirahatkan selama 1 minggu agar tanah mempunyai aerasi yang baik, dengan maksud agar bakteri dan jamur yang merugikan ditekan pertumbuhannya karena terkena sinar matahari langsung yang tadinya tidak bisa menembus lapisan yang ada di bawah permukaan tanah.
Buat bedengan menggunakan alat cultivator atau membuat bumbunan dengan cangkul, barisan bedengan yang akan ditanami setinggi 30-40 cm.
Berikan pupuk dasar saat pembuatan bedengan dan aduk rata pada seluruh ketinggian barisan bedengan.
Pupuk organik fermentasi atau Super kompos cap domba: 7-15 ton/Ha/Tahun.
Hindari pemakaian pupuk kandang ayam mentah karena banyak penyakit sehingga biaya pengendalian pada tanamannya menjadi tinggi.

Guano Soil          500 kg/Ha
Fosfat Alam +++BIO        400 kg/Ha
Za           100 kg/Ha
Java Zet-K           300 kg/Ha

Tujuan dari pupuk organik dan sumber mineral mikro diberikan sebelum olah lahan adalah agar bisa tercampur merata pada saat tanah diolah dan berfungsi menaikkan pH, KTK, memperbaiki daya dukung tanah, porositas dan daya cekam terhadap air.

0 Hst Penanaman Bibit
Lebar bedengan 100-150 cm tinggi 30-40 cm dan lebar selokan 40-50 cm.
Jarak tanam antar barisan 40x40 cm = populasi 40.000-30.000 tanaman/Ha.
Arah barisan Utara-Selatan.
Memindah tanam bibit dari lahan persemian harus hati-hati karena perakarannya tidak boleh rusak, memindah bibit menggunakan media tanam dalam polybag lebih baik.
Setelah pindah tanam, dikocor atau digembor dengan larutan cem-ceman.
3 Hst Spray pada daun dan pangkal batang bawah
NPK Folium         1 gr/ltr
Radix     2 ml/ltr
X-ZO      1 ml/ltr

Pengendalian HPT
Zephyr  1 gr/ltr
Insektisida          mengikuti dosis
Plasto+ (perekat)             0.25 ml/ltr

15 Hst Spray pada daun dan pangkal batang bawah
NPK Folium         2 gr/ltr
Radix     2 ml/ltr
Big Phospor        2 ml/ltr
Java Higros Calcium         1 gr/ltr

30 Hst Spray pada pangkal batang bawah atau lubang tanam
NPK Folium         2 gr/ltr
Java Green         1 gr/ltr
X-ZO      1 ml/ltr
Big Phospor

2 ml/ltr

Pengendalian HPT
Zephyr  1 gr/ltr
Insektisida          mengikuti dosis
Plasto+ (perekat)             0.25 ml/ltr

45 Hst ~setiap 2 minggu sekali
Spray pada daun dan pangkal batang bawah
NPK Folium         2 g/ltr
Radix     2 ml/ltr
Big Phospor        2.5 ml/ltr
Java Higros Calcium         1 gr/ltr

Pengendalian HPT
Zephyr  1 gr/ltr
Insektisida          mengikuti dosis
Plasto+ (perekat)             0.25 ml/ltr

PANEN
Waktu Panen
Panen Pertama
Memanen tanaman Nilam pertama kali umur 6 bulan.
Memangkas dengan sabit yang tajam dengan ketinggian 20-25 cm dari permukaan tanah.
Pemanenan lakukan pagi hari atau sore hari, jangan saat siang hari, untuk menghindari laju transpirasi metabolisme tanaman yang berlebihan sehingga kadar minyak pada daun menjadi berkurang.
Agar pertumbuhannya lebih cepat sisakan 1 batang, untuk memacu tunas-tunas baru dan untuk menghindari serangan HPT akibat luka terbuka saat pemangkasan, spray menggunakan;
NPK Folium         3 gr/ltr
Radix     3 ml/ltr
Big Phospor        3 ml/ltr
Java Higros Calcium         2 gr/ltr

Pengendalian HPT
Zephyr  1 gr/ltr
Insektisida          mengikuti dosis
Plasto+ (perekat)             0.25 ml/ltr

Setiap 2 minggu (14 hari) berkala setelah panen.
Spray pada daun dan pangkal batang bawah
NPK Folium         2 gr/ltr
Radix     2 ml/ltr
Big Phospor        5 ml/ltr
Java Higros Calcium         1 gr/ltr

Pengendalian HPT
Zephyr  1 gr/ltr
Insektisida          mengikuti dosis
Plasto+ (perekat)             0.25 ml/ltr

Panen Berkala
Selanjutnya dipanen setiap 4 bulan sekali sampai tanaman Nilam berumur 3 tahun atau peremajaan ulang (Replanting). Setiap habis dipanen spray menggunakan;
NPK Folium         3 gr/ltr
Radix     3 ml/ltr
Big Phospor        3 ml/ltr
Java Higros Calcium         2 gr/ltr

Pengendalian HPT
Zephyr  1 gr/ltr
Insektisida          mengikuti dosis
Plasto+ (perekat)             0.25 ml/ltr

Setiap 2 minggu (14 hari) berkala setelah panen.
Spray pada daun dan pangkal batang bawah
NPK Folium         2 gr/ltr
Radix     2 ml/ltr
Big Phospor        5 ml/ltr
Java Higros Calcium         1 gr/ltr

Pengendalian HPT
Zephyr  1 gr/ltr
Insektisida          mengikuti dosis
Plasto+ (perekat)             0.25 ml/ltr

All Rights Reserved. 2014 Copyright PICKER

Powered By Blogger | Published By Gooyaabi Templates Designed By : BloggerMotion

Top