SYARAT TUMBUH
Kentang dapat tumbuh pada daerah tropis dengan syarat yang
paling ideal pada suhu 15º-18º C pada malam hari, dan 24º-30º C pada siang
hari, namun masih bisa 15º-24º C pada malam hari dan 24º-35º C pada siang hari.
Daerah tersebut di atas biasanya terdapat pada daerah-daerah
pegunungan di Indonesia pada ketinggian 1000-3000 m dpl, tetapi tempat ideal
tumbuhnya pada 1000-1300 m dpl, bila ditanam di bawah 1000 m dpl maka
potensinya menurun karena ukuran umbi akan lebih kecil.
Pada lahan Open Field atau lahan terbuka curah hujan yang
ideal adalah 1500 mm/tahun.
Kondisi tanah yang sesuai dengan morfologi kentang adalah
tanah gembur dan sedikit berpasir serta ber-pH 6.5-7 tetapi mampu beradaptasi
dan bertahan pada tanah ber-pH 5.5 meskipun tidak maksimal pertumbuhannya.
PERSIAPAN
Pemilihan Bibit yang siap tanam dengan kualitas:
Bibit kelas I dengan bobot 30-45 gr (diameter 3.5-4.5 cm)
dari sumber bibit G2-G4.
Bibit kelas II dengan bobot 45-60 gr (diameter 4.5-5.5 cm)
dari sumber bibit G2-G4.
Pilihlah bibit yang sudah tua dengan ciri-ciri kulitnya kuat
tidak mudah lecet atau terkelupas.
Panjang tunas pada bibit kentang ± 2-3 cm dan berjumlah 3-5
tunas.
-14 Hst Pengolahan Lahan
Pengolahan tanah dianjurkan jangan terlalu basah cenderung
kering. Sebaiknya tanah dibajak dan digaru bila menggunakan mekanisasi atau
dicangkul dibalik dan diistirahatkan selama 1 minggu agar tanah mempunyai
aerasi yang baik, dengan maksud agar bakteri dan jamur yang merugikan ditekan
pertumbuhannya karena terkena sinar matahari langsung yang tadinya tidak bisa
menembus lapisan yang ada di bawah permukaan tanah.
Buat bedengan menggunakan alat cultivator atau membuat
bumbunan dengan cangkul, barisan bedengan yang akan ditanami setinggi 30-40 cm
dan lebar 120 cm (min 100 cm).
Berikan pupuk dasar saat pembuatan bedengan dan aduk rata
pada seluruh ketinggian barisan bedengan.
Pupuk kandang fermentasi (Super Kompos "ZOOMASS") min 15 ton/Ha/Tahun
Guano Soil 500
kg/Ha
Kapur pertanian atau Dolomit 7.5
ton/Ha/Tahun
Java Zet-K 200
kg/Ha
Urea 200 kg/ha +
ZA 150 kg/ha
bila musim hujan Urea: 100 kg/ha + ZA: 300 kg.
Tujuan dari pupuk organik, sumber mineral mikro dan kapur
pertanian diberikan sebelum olah lahan adalah agar bisa tercampur merata pada
saat tanah diolah dan berfungsi menaikkan pH, KTK, memperbaiki daya dukung
tanah, porositas dan daya cekam terhadap air.
Barisan bedengan disiram atau dilembabkan dengan air bersih
+ Radix 2 ml/ltr + Nematisida dan tutup dengan mulsa hitam perak.
0 Hst Penanaman Benih
Jarak antar bedengan 120-60-120-60 cm dst.
Jarak antar barisan tanaman dalam bedengan 75 cm.
Jarak dalam barisan 40 cm (1 bibit/lubang).
Arah barisan bedengan Utara-Selatan.
Populasi 20.000 tanaman <<<lihat
gambar>>>.
BIO FOSFAT+++ 25-30 gr/tanaman, BIO FOSFAT+++ dimasukkan
pada dasar pada lubang tanam sebagai pupuk dasar dan nilai tambahnya dapat
menahan serangan bakteri dan cendawan yang merugikan tanaman.
Kedalaman lubang tanam bervariasi antara 7.5-10 cm, dengan
posisi bibit yang tumbuh pada bibit kentang paling banyak menghadap ke atas.
10 Hst Dikocorkan pada pangkal batang bawah
Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman ditambahkan;
Java Green 1
gr/ltr
NPK Folium 1
gr/ltr
Radix 2 ml/ltr
Big Phospor 1
ml/ltr
15 Hst Spray pada daun dan pangkal batang bawah
Java Green 1
gr/ltr
NPK Folium 1
gr/ltr
X-ZO 1 ml/ltr
Java Higros Calcium 1
gr/ltr
Radix 1 ml/ltr
Big Phospor 1
ml/ltr
Plasto+ (perekat) 0.25
ml/ltr
20 Hst Dikocorkan pada pangkal batang bawah
Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman ditambahkan;
Java Green 1
gr/ltr
NPK Folium 1
gr/ltr
Radix 2 ml/ltr
Big Phospor 1
ml/ltr
25 Hst Spray pada daun dan pangkal batang bawah
Java Green 2
gr/ltr
NPK Folium 2
gr/ltr
X-ZO 2 ml/ltr
Java Higros Calcium 2
gr/ltr
Big Phospor 2
ml/ltr
Plasto+ (perekat) 0.25
ml/ltr
28 Hst Perawatan
Bila timbul gejala serangan HPT (Hama Penyakit Tanaman)
gunakan Pestisida yang tepat dan aman.
30 Hst Dikocorkan pada pangkal batang bawah
Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman ditambahkan;
Java Green 1
gr/ltr
NPK Folium 2
gr/ltr
Radix 2 ml/ltr
Big Phospor 1
ml/ltr
35 Hst Spray pada daun dan pangkal batang bawah
Java Green 2
gr/ltr
NPK Folium 2
gr/ltr
X-ZO 2 ml/ltr
Java Higros Calcium 2
gr/ltr
Big Phospor 2
ml/ltr
Plasto+ (perekat) 0.25
ml/ltr
40 Hst Dikocorkan pada pangkal batang bawah
Cem-ceman dosis 200 ml/tanaman ditambahkan;
Java Green 1
gr/ltr
NPK Folium 2
gr/ltr
Big Phospor 1
ml/ltr
42 Hst Perawatan
Lakukan penyiangan gulma secara rutin dan lebih baik hindari
penggunaan Herbisida.
Bila timbul gejala serangan HPT (Hama Penyakit Tanaman)
gunakan Pestisida yang tepat dan aman.
45 Hst Spray pada daun dan pangkal batang bawah
Java Green 2
gr/ltr
NPK Folium 2
gr/ltr
X-ZO 2 ml/ltr
Java Higros Calcium 2
gr/ltr
Zolagen 1
ml/ltr
Big Phospor 3
ml/ltr
Plasto+ (perekat) 0.25
ml/ltr
55 Hst Spray pada daun dan pangkal batang bawah
Java Green 2
gr/ltr
NPK Folium 2
gr/ltr
X-ZO 2 ml/ltr
Java Higros Calcium 2
gr/ltr
Zolagen 1
ml/ltr
Big Phospor 3
ml/ltr
Plasto+ (perekat) 0.25
ml/ltr
60 Hst Spray pada daun dan pangkal batang bawah
Java Higros Calcium 2
gr/ltr
Big Phospor 3
ml/ltr
Plasto+ (perekat) 0.25
ml/ltr
65 Hst Spray pada daun dan pangkal batang bawah
Java Green 2
gr/ltr
NPK Folium 2
gr/ltr
X-ZO 2 ml/ltr
Java Higros Calcium 2
gr/ltr
Zolagen 1
ml/ltr
Big Phospor 3
ml/ltr
Plasto+ (perekat) 0.25
ml/ltr
70 Hst Spray pada
daun dan pangkal batang bawah
Java Green 2
gr/ltr
NPK Folium 2
gr/ltr
X-ZO 2 ml/ltr
Java Higros Calcium 2
gr/ltr
Big Phospor 3
ml/ltr
Plasto+ (perekat) 0.25
ml/ltr
CARA PEMANENAN
Alternative I:
Ciri tanaman Kentang siap dipanen dengan tanda, daun
menguning dan kering secara merata tetapi umbi belum cukup tua bila umbinya
dipaksakan dipanen maka kulit-kulitnya mudah lecet atau terkelupas.
Setelah daun kering secara merata semua selama 10-15 hari
dan ditandai kulit umbi tidak mudah mengelupas.
Alternative II:
Daun tanaman Kentang menguning dan mengering 80%, kemudian
dipangkas di pangkal batang bawah tetapi umbi tetap dibiarkan di dalam tanah
dan sampai proses fisiologi tanaman berhenti alami dan kulit kentang mengering
dengan sempurna.
Untuk cara alternative II ini dilakukan selambat-lambatnya
7-10 hari sebelum usia panen.
Untuk umbi kentang komsumsi pada saat akan dipanen pada masa
pengeringan daun atau setelah pemangkasan daun, umbinya tetap di dalam tanah
dan hindarkan dari panas matahari langsung, karena sinar matahari dapat
menyebabkan terbentuknya racun solanin pada permukaan kentang (kulit kentang
akan berwarna kehijau-hijauan) dan umbi akan pahit rasanya dan akan mengganggu
pencernaan bila dikonsumsi.
Usia panen dilakukan sesuai dengan umur masing-masing
varietas.
Varietas Granola 84-90 hst.
Varietas Atlantik 80-85 hst.
Varietas Panda 90-100 hst.
Atau dengan tanda-tanda kulit umbinya tidak mudah
mengelupas.
Catatan:
1. Pengairan
Apabila tidak memakai mulsa plastik hitam perak maka lakukan
pembubunan untuk pemeliharaan gulma di sekitar batang bawah tanaman, hindari
pemakaian herbisida bila perlu, tetapi bila terpaksa pakailah dengan dosis yang
terbatas.
Apabila menanam pada musim kemarau maka pengairan atau
pengelepan sebaiknya dilakukan 5 hari sekali, atau mengukur kelembaban tanah
media tanam kurang lebih antara rata-rata 50-60% pada posisi stabil tidak boleh
di bawah 40% dan tidak boleh kelembaban tinggi di atas 70% dalam waktu lama.
Pemakaian Soil Tester: Moisture Meter dan Tensiometer akan
lebih tepat untuk menentukan sistem waktu irigasi yang lebih akurat.
Pengairan hentikan 20 hari sebelum waktu atau usia panen
dilakukan.
Bila tetap dilakukan penyiraman berlebihan dan berdekatan
pada waktu atau usia panen maka umbi menjadi berkualitas tidak baik dikarenakan
mengandung kadar air yang terlalu tinggi, sehingga setelah beberapa hari panen
maka umbi akan keriput.
2. Skema Jarak Tanam
Populasi min 20.000/Ha
0 komentar: