UNIVKITA

Tuesday, August 7, 2018

Teknis Budidaya Bawang Merah



SYARAT TUMBUH
Tanaman Bawang Merah dapat tumbuh dengan baik dan produktivitasnya bisa tinggi pada daerah dengan syarat yang paling ideal bersuhu 25º-32º C, pada suhu 22º C tanaman bawang masih bisa membentuk umbi tapi hasilnya tidak sebaik pada suhu di atasnya, pada daerah bersuhu di bawah 22º C pembentukan umbi bawang merah sangat sulit, bahkan bisa sampai tidak mengeluarkan umbi sama sekali.
Daerah tersebut di atas biasanya terdapat pada daerah dataran rendah dengan ketinggian 10-250 m dpl. Pada ketinggian 30-50 m dpl adalah tempat ideal tumbuh optimal Bawang Merah.
Pada ketinggian 800-900 m dpl maka potensinya menurun dan ukuran umbi akan lebih kecil karena suhu kurang optimal.


Pada lahan Open Field atau lahan terbuka, curah hujan yang ideal adalah 300-2500 mm/tahun.
Lama penyinaran pada masa penanaman Bawang Merah terbaik adalah lebih dari 12 jam karena Bawang Merah termasuk tanaman Long Day Plant.
Kondisi tanah yang sesuai dengan morfologi Bawang Merah adalah tanah gembur, remah, pourus dan mempunyai aerasi yang baik. Seperti tanah sedikit berpasir serta ber-pH 6-6.8 tetapi mampu beradaptasi dan bertahan hingga pada tanah ber-pH 5.5, meskipun tidak maksimal pertumbuhannya.
Hati-hati pengapuran pada lahan bila sudah terdapat tanaman Bawang Merahnya, karena akar bawang merah tidak tahan terhadap kapur secara langsung, sebaiknya pengapuran untuk koreksi pH tanah dilakukan sebelum lahan ditanami.


PERSIAPAN
Bibit yang baik sebaiknya berumur 70-90 hari atau tergantung umur bibit yang ditanam dan pastikan panen pada umur yang sudah tua atau maksimal.
Dan minimal umbi telah berumur 2 bulan masa penyimpanan, mutu terbaik bibit pada umur 5-6 bulan masa penyimpanan.
Pemilihan bibit yang siap tanam dengan kualitas:
Bibit kelas I dengan bobot 2.5-5 gr untuk jarak tanam 20x20 cm bibit yang dibutuhkan 400-800 kg/ha.
Bibit kelas II dengan bobot 5-7.5 gr untuk jarak tanam 20x20 cm bibit yang dibutuhkan 800-1200 kg (1.2 ton)/ha.
-14 Hst Pengolahan Lahan
Pengolahan tanah dianjurkan jangan terlalu basah cenderung kering. Sebaiknya tanah dibajak dan digaru bila menggunakan mekanisasi atau dicangkul, dibalik dan diistirahatkan selama 1 minggu agar tanah mempunyai aerasi yang baik, dengan maksud agar bakteri dan jamur yang merugikan ditekan pertumbuhannya karena terkena sinar matahari langsung yang tadinya tidak bisa menembus lapisan yang ada di bawah permukaan tanah.
Buat bedengan menggunakan alat cultivator atau membuat bumbunan dengan cangkul, barisan bedengan yang akan ditanami setinggi 30-40 cm (atau sesuaikan dengan tinggi irigasi setempat) dan lebar 200 cm.
Berikan pupuk dasar saat pembuatan bedengan dan aduk rata pada seluruh ketinggian barisan bedengan.

Pupuk kandang fermentasi (Super Kompos "ZOOMASS")             10-15 ton/Ha
Guano Soil          1000 kg/Ha
Java Zea (Zeolite Active = konfersi terbaik Kalsium pertanian)     1-1.5 ton/Ha
Java Zet-K           200 kg/Ha
BIO FOSFAT+++                500-700 kg/Ha

Tujuan dari pupuk organik, sumber mineral mikro dan Zeolite Aktive diberikan sebelum olah lahan adalah agar bisa tercampur merata pada saat tanah diolah dan berfungsi menaikkan pH, KTK, memperbaiki daya dukung tanah, porositas dan daya cekam terhadap air.

Barisan bedengan disiram atau dilembabkan dengan air bersih + Radix 3 ml/ltr + Nematisida dan tutup dengan mulsa hitam perak.
0 hst Penanaman Benih
Jarak antar bedengan 200-60-200-60 cm dst.
Jarak antar barisan tanaman dalam bedengan 20 cm.
Jarak dalam barisan 20 cm (1 bibit/lubang).
Arah barisan bedengan Utara-Selatan.
Populasi 200.000 tanaman <<<lihat gambar>>>.
BIO FOSFAT+++ diaduk dan ditebarkan pada lapisan kurang lebih 5-10 cm dari permukaan tanah bagian atas bedengan yang akan ditanam sebagai pupuk dasar dan nilai tambahnya dapat menahan serangan layu bakteri dan cendawan yang merugikan tanaman.

4 Hst Spray pada pangkal batang bawah atau lubang tanam
Sistem spray kasar (tidak mengembun)

NPK Folium         3 gr/ltr
Java Green         0.5 gr/ltr
Radix     3 ml/ltr
Plasto+ (perekat)             0.25 ml/ltr


9 Hst Spray pada pangkal batang bawah atau lubang tanam
Sistem spray kasar (tidak mengembun)

NPK Folium         1 gr/ltr
Java Green         0.5 gr/ltr
Plasto+ (perekat)             0.25 ml/ltr


14 Hst Spray pada pangkal batang bawah atau lubang tanam
Sistem spray kasar (tidak mengembun)

NPK Folium         1 gr/ltr
Java Green         0.5 gr/ltr
Big Phospor        2 ml/ltr
Java Higros Calcium         1 gr/ltr
X-ZO      1 ml/ltr
Plasto+ (perekat)             0.25 ml/ltr


19 Hst Spray pada pangkal batang bawah atau lubang tanam
Sistem spray kasar (tidak mengembun)

NPK Folium         1 gr/ltr
Java Green         0.5 gr/ltr
Radix     2 ml/ltr
Plasto+ (perekat)             0.25 ml/ltr


24 Hst Spray pada daun dan pangkal batang bawah
Sistem spray kasar (tidak mengembun)

NPK Folium         1 gr/ltr
Java Higros Calcium         1 gr/ltr
Plasto+ (perekat)             0.25 ml/ltr


29 Hst Spray pada pangkal batang bawah atau lubang tanam
Sistem spray kasar (tidak mengembun)

NPK Folium         2 gr/ltr
Java Green         0.5 gr/ltr
Big Phospor        3 ml/ltr
Java Higros Calcium         2 gr/ltr
Radix     3 ml/ltr
X-ZO      1 ml/ltr
Plasto+ (perekat)             0.25 ml/ltr


33 Hst Spray pada pangkal batang bawah atau lubang tanam
Sistem spray kasar (tidak mengembun)

NPK Folium         2 gr/ltr
Java Green         0.5 gr/ltr
X-ZO      1 ml/ltr
Plasto+ (perekat)             0.25 ml/ltr


38 Hst Spray pada pangkal batang bawah atau lubang tanam
Sistem spray kasar (tidak mengembun)

NPK Folium         2 gr/ltr
Java Green         0.5 gr/ltr
Big Phospor        3 ml/ltr
Java Higros Calcium         2 gr/ltr
Radix     3 ml/ltr
X-ZO      1 ml/ltr
Plasto+ (perekat)             0.25 ml/ltr


42 Hst Spray pada pangkal batang bawah atau lubang tanam
Sistem spray kasar (tidak mengembun)

Java Green         0.5 gr/ltr
Radix     2 ml/ltr
Plasto+ (perekat)             0.25 ml/ltr


45 Hst Spray pada pangkal batang bawah atau lubang tanam
Sistem spray kasar (tidak mengembun)

NPK Folium         2 gr/ltr
Java Green         2 gr/ltr
Big Phospor        3 ml/ltr
Java Higros Calcium         2 gr/ltr
Radix     3 ml/ltr
X-ZO      2 ml/ltr
Plasto+ (perekat)             0.25 ml/ltr


52 Hst Spray pada pangkal batang bawah atau lubang tanam
Sistem spray kasar (tidak mengembun)

NPK Folium         2 gr/ltr
Java Green         2 gr/ltr
Big Phospor        3 ml/ltr
Java Higros Calcium         2 gr/ltr
Radix     3 ml/ltr
X-ZO      2 ml/ltr
Plasto+ (perekat)             0.25 ml/ltr


CARA PEMANENAN
Bawang untuk Konsumsi:
Tanaman Bawang Merah siap dipanen untuk konsumsi dengan tanda daun menguning, mengering dan batang umbi terkulai secara merata 60-70, kurang lebih umur 60-70 hari atau sesuai dengan jenis masing-masing varietas.


Bawang untuk Bibit:
Tanaman Bawang Merah siap dipanen untuk bibit dengan tanda daun menguning, mengering dan batang umbi terkulai secara merata 80-90%, kurang lebih umur 80-90 hari atau sesuai dengan jenis masing-masing varietas.

Pemanenan dilakukan pada pagi hari saat kondisi cuaca cerah tidak hujan, dicabut selagi tanaman tidak terlalu kering sekali, agar batang tidak mudah putus, tanah dalam kondisi kering dan umbi bawang dijemur sebentar di atas bedengan untuk menghidari umbi busuk, berlendir yang disebabkan oleh bakteri Erwinia Carotovora sewaktu umbi disimpan dalam gudang.
Usia Panen dilakukan sesuai dengan umur masing-masing varietas.
Varietas Ampenan 70 Hst.
Varietas Australia 65-70 Hst.
Varietas Bangkok 65 Hst.
Varietas Bima 60-65 Hst.
Varietas Bima Brebes 60 Hst.
Varietas Kuning 80 Hst.
Varietas Keling 70 Hst.
Varietas Lampung 60-65 Hst.
Varietas Medan 70-80 Hst.
Varietas Palu 65-70 Hst.
Varietas Sumenep 70-80 Hst.
Varietas Probolinggo 60-65 Hst.


Catatan:
1. Pengairan
Pengairan yang ideal adalah pemakaian sumber dari air bersih, bila memakai air dari selokan akan menyebabkan banyaknya gangguan HPT seperti serangan bakteri dan fungi yang mengganggu tanaman.

Yang paling efektif dan baik memakai sprinkle baik memakai tenaga mesin ataupun memakai tenaga kinetic seperti angin untuk menghemat tenaga kerja dan mengurangi biaya tanam secara keseluruhan.

Kelembaban tanah atau media tanam Bawang Merah yang baik antara 50-70%.


 2. Skema Jarak Tanam
Populasi min 200.000/Ha

Teknis Budidaya Brokoli & Bunga Kol
(Brassica Oleracea var.Italica & Brassica Oleracea var.Botrytis)
Full Power


SYARAT TUMBUH
Optimal pada ketinggian antara 50-1000 m dpl (tergantung varietas).
Sinar matahari penuh dengan lama penyinaran minimal 10 jam/hari.
Suhu yang optimal antara suhu 21º-32º C.
Kelembaban udara yang ideal 60-70%.
Jenis tanah yang cocok untuk tanaman Brokoli & Bunga Kol menghendaki tanah yang subur, gembur, kaya akan organik, tidak becek tergenang air dan pH optimum tanah yang ideal untuk tanaman kubis adalah antara 6-6.5.
Pada lahan Open Field atau lahan terbuka curah hujan yang ideal adalah 1500-2000 mm/tahun.


PERSIAPAN
Pembuatan Larutan Kocoran (Cem-ceman)
Air bersih             200 ltr
Kotoran kambing fermentasi      30 kg
BIO FOSFAT+++                10 kg

Dicampur dan diinapkan minimal 24 jam agar terfermentasi, waktu lebih lama akan lebih baik hasilnya sampai maksimal 30 hari.


-14 Hst Pengolahan Lahan
Pengolahan tanah dianjurkan jangan terlalu basah cenderung kering. Sebaiknya tanah dibajak dan digaru bila menggunakan mekanisasi atau dicangkul dibalik dan diistirahatkan selama 1 minggu agar tanah mempunyai aerasi yang baik, dengan maksud agar bakteri dan jamur yang merugikan ditekan pertumbuhannya karena terkena sinar matahari langsung yang tadinya tidak bisa menembus lapisan yang ada di bawah permukaan tanah.
Buat bedengan menggunakan alat cultivator atau membuat bumbunan dengan cangkul, barisan bedengan yang akan ditanami setinggi 30-40 cm.
Berikan pupuk dasar saat pembuatan bedengan dan aduk rata pada seluruh ketinggian barisan bedengan.
Hindari pemakaian pupuk kandang ayam mentah karena banyak penyakit, sehingga biaya pengendalian pada tanamannya menjadi tinggi.

Pupuk kandang fermentasi (Super Kompos "ZOOMASS")             7-15 ton/Ha
Guano Soil          500 kg/Ha
Za           100 kg/Ha
Java Zet-K           300 kg/Ha

Tujuan dari pupuk organik dan sumber mineral mikro diberikan sebelum olah lahan adalah, agar bisa tercampur merata pada saat tanah diolah dan berfungsi menaikkan pH, KTK, memperbaiki daya dukung tanah, porositas dan daya cekam terhadap air.

0 Hst Penanaman Benih
Sistem tanam Double Row atau Tram Line dengan lebar bedengan 90 cm tinggi 30-40 cm dan lebar selokan 40-50 cm.
Jarak tanam antar barisan 50 cm dan dalam barisan 40 cm = populasi 30.000 tanaman/Ha.

Arah barisan Utara-Selatan.
BIO FOSFAT+++ dengan dosis 30 gr/tanaman, BIO FOSFAT+++ dimasukkan pada dasar pada lubang tanam sebagai pupuk dasar atau ganjal selain sebagai pupuk, dapat menahan serangan bakteri dan cendawan seperti akar gada (Plasmodiophora Brassicae) yang merugikan tanaman atau ditebarkan dan diaduk pada bedengan dalam baris yang akan ditanam dengan kedalaman kurang lebih 10-20 cm dari permukaan tanah bedengan.
Kedalaman lubang tanam bervariasi antara 7.5-10 cm.
Setelah pindah tanam, dikocor atau digembor dengan larutan cem-ceman.
3 Hst Spray pada daun dan pangkal batang bawah
NPK Folium         1 gr/ltr
Radix     2 ml/ltr
X-ZO      1 ml/ltr
Pengendalian HPT
Zephyr  1 gr/ltr


9 Hst Spray pada daun dan pangkal batang bawah
NPK Folium         1 gr/ltr
Radix     2 ml/ltr
X-ZO      2 ml/ltr
Java Higros Calcium         1 gr/ltr


14 Hst Spray pada daun dan pangkal batang bawah
NPK Folium         1 gr/ltr
Java Green         1 gr/ltr
X-ZO      1 ml/ltr
Big Phospor

2 ml/ltr
Pengendalian HPT
Zephyr  1 gr/ltr
Insektisida          mengikuti dosis
Plasto+ (perekat)             0.25 ml/ltr


20 Hst Spray pada daun dan pangkal batang bawah
NPK Folium         1 g/ltr
Radix     2 ml/ltr
Big Phospor        2.5 ml/ltr
Java Higros Calcium         1 gr/ltr
Pengendalian HPT
Zephyr  1 gr/ltr
Insektisida          mengikuti dosis
Plasto+ (perekat)             0.25 ml/ltr


25 Hst Spray pada daun dan pangkal batang bawah
Big Phospor        2.5 ml/ltr
X-ZO      1 ml/ltr


30 Hst Spray pada daun dan pangkal batang bawah
NPK Folium         2 gr/ltr
Radix     2 ml/ltr
Java Higros Calcium         2 gr/ltr
Java Green         2 gr/ltr
Big Phospor        2.5 ml/ltr
Pengendalian HPT
Zephyr  1.5 gr/ltr
Insektisida          mengikuti dosis
Plasto+ (perekat)             0.25 ml/ltr


40 Hst Spray pada daun dan pangkal batang bawah
NPK Folium         3 gr/ltr
Radix     2 ml/ltr
Java Higros Calcium         2 gr/ltr
Java Green         2 gr/ltr
Big Phospor        3 ml/ltr
X-ZO      1 ml/ltr
Pengendalian HPT
Zephyr  1.5 gr/ltr
Insektisida          mengikuti dosis
Plasto+ (perekat)             0.25 ml/ltr


50 Hst Spray pada pangkal batang bawah atau lubang tanam
NPK Folium         3 gr/ltr
Radix     3 ml/ltr
Java Higros Calcium         2 gr/ltr
Java Green         2 gr/ltr
Big Phospor        3 ml/ltr
X-ZO      1 ml/ltr
Pengendalian HPT
Zephyr  1.5 gr/ltr
Insektisida          mengikuti dosis
Plasto+ (perekat)             0.25 ml/ltr


60 Hst Spray pada pangkal batang bawah atau lubang tanam
NPK Folium         3 gr/ltr
Radix     3 ml/ltr
Java Higros Calcium         2 gr/ltr
Java Green         2 gr/ltr
Big Phospor        3 ml/ltr
Pengendalian HPT
Zephyr  1.5 gr/ltr
Insektisida          mengikuti dosis
Plasto+ (perekat)             0.25 ml/ltr


Catatan:
1. Pengairan
Aturlah kelembaban tanah atau media tanam kurang lebih antara rata-rata 50-60% pada posisi stabil, tidak boleh di bawah 40% atau di atas 70% dalam waktu yang lama.

Pemakaian Soil Tester: Moisture Meter dan Tensiometer akan lebih tepat untuk menentukan sistem waktu irigasi yang lebih akurat.

About Shabbir Ahmad :

Lorem ipsum dolor sit amet, pericula qualisque consequat ut qui, nam tollit equidem commune eu. Vel idque gloriatur ea, cibo eripuit ex.
View All Posts By Shabbir !

0 komentar:

All Rights Reserved. 2014 Copyright PICKER

Powered By Blogger | Published By Gooyaabi Templates Designed By : BloggerMotion

Top