Mangga merupakan salah
satu jenis buahbuahan yang banyak dikenal di Indonesia. Pohon yang berasal dari
India ini dapat tumbuh baik di daerah dataran rendah, tetapi juga masih bisa
hidup di daerah lain yang hawanya sedang walaupun tidak sebaik di dataran
rendah.
Nilai gizi buah mangga
cukup tinggi, karena banyak mengandung vitamin A dan C sehingga dapat membantu
meningkatkan ketahanan tubuh terhadap kerusakan mata dan penyakit sariawan.
Selain itu, mangga juga dapat diolah dalam bentuk lain, misalnya untuk sari
buah atau sale mangga.
Pemilihan Lokasi
Pertanaman
a. Iklim
Temperatur antara
24-27oC.
Curah hujan antara
750-2500 mm per tahun.
Bulan basah 6-10 bulan
dan harus ada batas yang jelas antara bulan basah dan bulan kering.
b. Ketinggian tempat
Mangga masih dapat
tumbuh cukup baik sampai ketinggian 1200 m di atas permukaan laut, namun pada
tempat dengan ketinggian di atas 600 m di atas permukaan laut produksi dan
kualitas buah kurang baik, karena terlalu dingin.
c. Tanah
Mangga tumbuh baik pada
tanah bertekstur ringan (lempung berpasir) sampai tanah bertekstur berat
(lempung atau liat).
Kedalaman tanah (solum)
mencapai ketebalan sekurang-kurangnya 2 m.
Struktur tanah lepas
dan berbutir.
Kemasaman tanah antara
5-7.
Budidaya
a. Perbanyakan tanaman
Mangga dapat
diperbanyak dengan cara generatif (dengan biji) maupun secara vegetatif.
Kualitas buah yang
dihasilkan dengan biji tidak sama dengan sifat induknya, sedangkan yang
diperbanyak dengan cara vegetatif (okulasi atau sambung) keunggulan sifat
induknya dapat dipertahankan.
b. Pengolahan tanah
Lahan disiapkan sebelum
musim hujan.
Lahan dibersihkan dari
rerumputan, dibajak, dicangkul.
c. Jarak tanam
Jarak tanam sekitar
8-12 m x 8-12 m, sehingga tanaman tidak akan berdekatan kalau sudah besar.
Tanah yang tandus dapat
di tanam dengan jarak yang lebih jarang.
Ajir dipasang pada
tempat yang akan dibuat lobang tanam.
d. Pembuatan dan
pengisian lobang
Buat lubang-lubang
dengan ukuran 50 x 50 x 50 cm atau 80 x 80 x 80 cm dengan titik tengah di
tempat ajir.
Pisahkan tanah galian
bagian atas dan bagian bawah.
Isi lubang dengan tanah
bagian atas yang dicampur pupuk kandang 30 kg/lubang.
Biarkan lobang terbuka
kira-kira 2 minggu untuk mempercepat pelapukan.
e. Penanaman
Penanaman dilakukan
pada musim hujan.
Penanaman sebaiknya
dilakukan pada sore hari.
Polibag di lepas dengan
hati-hati jangan sampai tanah menjadi pecah.
Usahakan leher akar
tetap seperti pada waktu di persemaian dan bagian yang diokulasi/sambung tidak
tertimbun tanah.
Buat peneduh dari pelepah pisang, alang-alang, atau pelepah
kelapa pada setiap tanaman kurang lebih sampai umur 2-4 minggu.
Siram tanaman dengan
air secukupnya.
f. Perawatan
i. Penyiraman
Dilakukan setiap hari
pada awal pertumbuhan sehingga tanaman tidak layu, atau tergantung cuaca.
ii. Pencegahan penyakit
Lakukan penyemprotan
fungisida misalnya dengan bubur Bordeaux dengan dosis seperti yang tertera di
kemasan. Keunggulan fungisida ini adalah
kemampuannya melekat lebih baik dibandingkan fungisida lain.
iii. Pemberantasan hama
Kalau ada ulat, kutu
putih dan hama lainnya segera diberantas.
Kalau sedikit
diberantas dengan cara manual dengan mematikan hama satu persatu.
Kalau banyak diberantas
dengan cara kimia, misalnya dengan Fastak, Cyumbush, Phosdrin dan lain-lainnya
dengan dosis 2-3 cc / l air atau lihat dosis yang tepat dikemasan.
iv. Pemangkasan bunga,
ranting dan cabang
Bila tanaman yang muda
berbunga, sebaiknya bunga dipotong saja.
Tanaman berbuah dengan
baik sesudah berumur 4 tahun.
Ranting atau cabang
yang kering atau terkena penyakit dipotong agar tidak menular.
v. Penyiangan dan
penggemburan
Gulma harus disiangi
agar tidak menjadi pesaing tanaman mangga.
Penyiangan pada tanaman
muda harus dilakukan dengan hati-hati.
Sebaiknya dilakukan dengan mencabut gulma.
Penggemburan dilakukan
disekitar tanaman mangga bersamaan dengan penyiangan sehingga memberikan
lingkungan yang baik bagi akar.
vi. Pemupukan
Tanaman berumur satu
tahun dipupuk dengan campuran 10 kg pupuk kandang yang telah jadi tanah, 2,5 kg
tepung tulang dan 5 kg abu pembakaran kayu.
Tanaman berumur 9 tahun
dipupuk dengan 50 kg pupuk kandang, 7,5 kg tepung tulang dan 15 kg abu kayu
setiap pohon.
Pupuk diatas sudah
mengandung unsur N, P dan K yang cukup.
Pupuk buatan dapat pula
diberikan seperti Urea, TSP, DAP, KCl dan pupuk daun seperti Vitabloom,
Gandasil, Pokon, Bayfolan dengan dosis seperti yang tertera dikemasan.
Pemupukan dilakukan 1-2
kali setahun.
vii. Pemanenan
Tanaman hasil okulasi
atau sambung mulai berbuah pada tahun keempat.
Jumlah buah lebih
kurang 10-15 buah dan terus meningkat dengan bertambah umur.
0 komentar: